Minggu, 06 Mei 2012


RINGKASAN MATERI KULIAH
MANAJWEMEN SDM

1. PENDAHULUAN
Setelah organisasi melakukan job-design dan job redesign, maka berbagai upaya dibuat untuk mengestimasi kebutuhan sumber daya manusia organisasi diwaktu yang akan datang melalui suatu kegiatan yang disebut perencanaan sumber daya manusia. Atas dasar job analysis dan kebutuhan karyawan dimasa mendatang, kegiatan penarikan segera dilakukan untuk memperoleh pelamar pekerjaan yang qualified untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selanjutnya sejumlah pelamar harus disaring melalui proses seleksi, untuk memilih orang-orang yang memenuhi spesifikasi pekerjaan. Oleh karena para karyawan baru jarang secara tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi, maka mereka harus dilatih (traning) agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan efektif. Rencana-rencana SDM selanjutnya menunjukkan permintaan baru organisasi.

Berbagai permintaan ini dipenuhi melalui penarikan karyawan tambahan atau melalui pengembangan para karyawan yang telah ada sekarang. Program pengembangan mengajarkan berbagai keteram- pilan baru pada karyawan agar mereka tidak menjadi usang, dan  untuk memenuhi keinginan-keinginan karier pribadi mereka. Kemudian sejalan dengan perubahan permintaan, kegiatan-kegiatan penempatan dengan melakukan transfer, promosi,demosi pember- hentian atau bgahkan pemecatan karyawan.
Untuk memeriksa kegiatan personalia di atas, penilaian pres- tasi kerja (job performance) perlu dilakukan. Kegiatan penilaian ini tidak hanya mengevaluasi prestasi kerja karyawan, tetapi juga me- nunjukkan seberapa baik kegiatan manajemen sumber daya manu- sia telah dilakukan. Prestasi kerja karyawan yang jelek bisa berarti bahwa kegiatan seleksi, training, atau pengembangan perlu ditinjau kembali, atau mungkin ada masalah dengan motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Sedangkan bagi karyawan yang prestasi kerjanya baik, mereka harus menerima kompensasi yang adil dan layak. Ben- tuk penghargaan ini mencakup pengupahan dan penggajian (wage and salaries), serta berbagai bentuk kompensasi pelengkap (fringe benefits) seperti asuransi, rekreasi, atau balas jasa yang lain berupa pelayanan karyawan seperti penciptaan kondisi kerja yang aman dan sehat, yang biasanya merupakan perwujudan kepatuhan legal.
Selanjutnya upaya-upaya motivasi, komunikasi, pengendalian stress, konseling dan disiplin adalah tehnik-tehnik penting yang di- gunakan untuk memelihara prestasi dan kepuasan kerja karyawan. Bila kegiatan-kegiatan manajemen personalia tidak memuaskan ke- butuhan karyawan secara baik, para karyawan mungkin berkumpul dan melakukan kegiatan kolektif. Hal ini mengakibatkan manaje- men personalia dihadapkan pada situasi baru yaitu hubungan serikat karyawan-manajemen (employee relations). Untuk menanggapi tun- tutan-tuntutan kolektif karyawan, fungsi personalia perlu merun- dingkan dan mengadministrasikan suatu perjanjian kerja.
Efektivitas kerja departemen personalia dapat dievaluasi de- ngan melakukan audit personalia. Keterbatasan anggaran sering memaksa departemen personalia hanya melakukan evaluasi terha- dap efektivitas setiap kegiatan dalam pencapaian sasaran, tidak mengevaluasi kegiatan keseluruhan sekaligus. Akhirnya untuk men- dukung semua kegiatan tersebut, organisasi perlu mengembangkan system informasi sumberdaya manusia. Sistem ini menyediakan in- formasi personalia yang vital untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen sumberdaya manysia.
HUBUNGAN FUNGSI PERSONALIA
DAN KEGIATAN-KEGIATAN PERSONALIA

FUNGSI PERSONALIA                          KEGIATAN PERSONALIA

                               Analisis pekerjaan
Penarikan       Perencanaan SDM
                               Proses penarikan                  Saluran penarikan
                                                                  Blangko lamaran

                                                                            Tes seleksi
                                                                            Wawancara                                           
Seleksi               Proses seleksi               Referensi
                                                          Evaluasi medis
                                                               
                                                           Penilaian prestasi kerja
                                                           Konseling
Pengembangan                                 Disiplin  
                                                           Training
                                                           Pengembangan manajemen
                                                                     Pengembangan organisasi
                                                                    Evaluasi pekerjaan
                              Kompensasi                 Upah dan gaji
                                                                    Program-program insentif
Pemeliharaan                                    Kompensasi pelengkap
            
                                                                                Perundingan kolektif 
                             Hubungan perburuhan           Perjanjian kerja

                                                                                        Rekreasi
                             Pelayanan karyawan          Pelayanan on-the-job
                                                                           Pelayanan of-the-job

                            Keamanan dan kesehatan
                                                                                       Perencanaan karier
Penggunaan                                            Perluasan pekerjaan
                                                                          Audit SDM

2. Training and Development
Para karyawan baru biasanya telah mempunyai kecakapan dan ketermpilan dasar yang dibutuhkan, tetapi tidak jarang pula mereka yang diterima tidak memiliki kemampuan secara penuh un- tuk melaksanakan tugas pekerjaan mereka. Untuk itu Training and Development perlu dilakukan meskipun dengan pengorbanan waktu dan biaya yang cukup besar, agar para karyawan dapat melakukan tugas-tugas secara efektif dan efisien.

Tujuan Utama Training and Development :
1. Untuk menutup gap antara kecakapan karyawan dengan permin- taan jabatan.
2. Untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja karya- wan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Definisi :
Training adalah dimaksudkan untuk memperbaiki pe- nguasaan berbagai keterampilan dan tehnik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin, untuk melakukan peker- jaan di waktu sekarang (jangka pendek).

Development adalah upaya untuk memperbaiki  dan  me- ningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat- sifat kepribadian, yang diarahkan untuk memegang tang- gung jawab pekerjaan di waktu mendatang (panjang).

Training and Development Methodes.

Training design :
The first step in designing a training course is to consi- der the training requirements under tree headings :
-         Attitudes
-         Skill
-         Knowledge



Training Methodes :
Ada dua kategori utama program latihan :

On-The-Job Training ; Pelatihan, kadang kala informal, yang dilakukan sewaktu karyawan sedang bekerja.

Of-The-Job Training ; Pelatihan yang dilaksanakan da- lam lingkungan yang terkontrol, jauh dari lokasi kerja.

1. Metode praktis (On The Job Training) :
- Rotasi jabatan
- Latihan instruksi pekerjaan
- Magang
- Coaching
- Penugasan sementara

2. Metode presentasi informasi dan simulasi (Off The Job
Training)  :
@ Metode presentasi informasi ;
-         Kuliah
-         Presentasi video
-         Metode konperensi
-         Programmed Instruction
-         Self-Study

@ Metode simulasi  ;
-   Case Study Methodes
-         Role Playing
-         Business Games
-         Vestibule Training
-         Laboratory Training
-         Executive Development Programs



Human Resources Development :
 Pengembangan SDM, merupakan suatu cara efektif untuk menghadapi tantangan yang timbul bagi organisasi.  Tantangan tersebut antara lain  :
1. Obsolescence (keusangan)
2. Sociotechnic Changes (Perubahan sosiotehnis)
3. Turnover (perputaran)


3. Job Evaluation
Tujuan utama evaluasi kinerja adalah menilai dengan tepat sumbangan kinerja seorang individu sebagai suatu dasar untuk mengambil keputusan alokasi imbalan.

Maksud diadakan evaluasi kinerja :
 1. Untuk keputusan penting seperti ; promosi, transfer dan pemutusan hubungan kerja.
2. Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengem bangan, riset dan perencanaan SDM.
3. Untuk alokasi ganjaran
4. Untuk pemberian umpan balik kepada karyawan.

Definition :
Job evaluation is the process of placing in order of rela- tive worth so that employees may be paid fairly.

Evaluasi kinerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasi mengevaluasi prestasi kerja karyawan.

Prestasi kerja, merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Pengertian Evaluasi Kinerja :

. Performance rating
. Performance appraisal
. Personal assessment
. Employee evaluation
. Merit rating
. Efficiency rating
. Service rating

Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan :
1. Faktor kemampuan (ability) ; IQ, Knowledge & Skill
2. Faktor motivasi ; Attitude and Situation                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        
Ada hubungan positif antara motif berprestasi dengan pen- capaian kinerja (David Mc. Cleland).


Pengukuran kinerja  :
1. Who …..?  . siapa yang dinilai/siapa yan
2. What ….?  . apa yang dinilai (materi & dimensi waktu)
3. Whay … ? . mengapa penilaian dilakukan
4. When … ? . kapan penilaian dilakukan (formal/informal)
5. Where …? . dimana dilakukan (di luar/di tempat kerja)
6. How ……?. bagaimana penilaian dilakukan (cara modern
                         MBO, assessment centre atau cara tradisional                 
                          Rating scale, employee comparison).







Metode Evaluasi kinerja :

1. Metode Evaluasi berorientasi masa lalu :
. Rating scale
. Checklist
. Critical incident method
. Field review method
.  Performance and observation test
. Group evaluation method
-         Metode ranking
-         Grading atau forced distribution
-         Point allocation method

2. Metode Evaluasi berorientasi masa depan :
. Self-appraisals
. Psychological appraisal
. Management by objectives (MBO)
. Assessment centres

Masalah potensial yang timbul dalam evaluasi :
1 Kriterium tunggal
2 Kekeliruan kemurahan
3 Kekeliruan halo (efek)
4 Kekeliruan kemiripan
5 Diferensiasi rendah/tinggi

Mengatasi masalah dalam evaluasi :
1 Gunakan banyak criteria
2 Tekanan perilaku bukannya ciri
3 Dokumentasikan perilaku dalam buku harian
4 Menggunakan banyak evaluator
5 Evaluasi secara selektif
6 Latihan penilaian

REMUNERATION AND REWARD
(MANAGEMENT COMPENSATION)

Orang-orang tentunya tidak bekerja gratis. Dengan demi- kian pemberian kompensasi yang tepat untuk waktu dan keteram- pilan para pekerja merupakan bagian penting dari manajemen SDM

Manajer harus dapat mengembangkan system kompensasi yang mencerminkan sifat pekerjaan dan tempat kerja yang berubah-ubah agar karyawan tetap termotivasi.

Kompensasi menyebabkan kinerja dan kepuasan karyawan yang tinggi, bila kompensasi  itu :
1. Dipersepsi sebagai imbalan yang pantas oleh karyawan
2. Dapat dikaitkan pada kinerja
3. Disesuaikan dengan kebutuhan individu

“Kompensasi, merupakan keseluruhan paket total yang ditawarkan oleh perusahaan kepada karyawannya seba-gai imbalan (rewards) atas pekerjaan mereka” (Griffin & Ebert, Business, 1996).

Komponen-Komponen Sistem Kompensasi mencakup :
(Henderson, Compensation Management, 1994).
1. Wages and salaries.
2. Incentive programs.
3. Benefit and Employee Service programs.

Tujuan-tujuan kompensasi  :
1. Memperoleh karyawan yang qualified
2. Mempertahankan karyawan yang ada
3. Menjamin keadilan
4. Menghargai perilaku yang diingikan
5. Mengendalikan biaya-biaya
6. Memenuhi peraturan-peraturan legal



Proses Kompensasi.
   
Analisa    
Pekerjaan
                                                                                           Peraturan
                                                                                              Upah 
                                                                                          Minimum

Diskripsi                                                   Survei                                           Aturan                      
dan Spesifikasi          Evaluasi           Pengupahan          Struktur           Administrasi
Pekerjaan                  Pekerjaan            dan Analisis            Upah         
                                                              Organisasi                             

                                                                                                             Penilaian 
Standar                                                                                                        Prestasi 
Pekerjaan                                                                                                    Kerja



                                                                                                                   Pembayaran 
                                                                                                                         Upah

1. Wages and Salaries
Definition :
Upah adalah kompensasi dalam bentuk uang yang diba- yarkan untuk jumlah waktu yang digunakan untuk be- kerja.
   
A wage is the payment made to manual workers. It is nearly always expressed as a rate per hour. In addition to the basic rate the worker will often receive other pay- ments, the most common examples of which are as follows
1. Overtime pay
2. Shift pay
3. Special additions
4. Merit or length of service additions
5. Cost of living allowances
6. Policy allowances
7. Payments by results bonus” (Graham & Bennett, 1995)
Gaji adalah kompensasi dalam bentuk uang sebagai im- balan atas pelaksanaan tanggung jawab suatu pekerjaan

“A salary is a fixed periodical payment to a non-manual employee” (Graham & Bennett, 1995).

Characteristics of salaries  :
1. A salary is usually all-inclusive
2. A salary is progressive
3. A salary is often regarded as personal to the individual
4. A salary is often confidential
5. In the private sector of employment


2. Incentive Programs.
“Incentive Programs, program kompensasi khusus yang di- rancang untuk memotivasi kinerja yang tinggi”
(Griffin & Ebert, Business, 1996).

Incentive programs :       
1. Individual incentives, (bonus, merit salary systems, pay-  for-performance, variable pay).
2. Insentif di keseluruhan perusahaan, (profit-sharing plans, gain-sharing plans, pay-for-knowledge plans).


3. Benefit and Employee Service.
“kompensasi selain upah dan  gaji, (social security retire-ment benefit, workers compensation insurance, tunjangan pensiun, cafeteria benefit plan)” (Griffin & Ebert, 1996).








4. Masalah-masalah Hukum dan Etika dalam MSDM.

Ada beberapa prinsip dasar yang mendasari kebijakan SDM dalam dunia bisnis (Griffin & Ebert,1996) :
-         1. Equal employment opportunity.
“Tidak adanya diskriminasi dalam pengkaryaan berdasarkan ras, warna, agama, jenis kelamin dan asal usul Negara (UU Equal Employment Opportunity Commition, 1992).

-         2.  Equal pay and comparable worth.
Equal pay Act, 1963 secara khusus melarang diberlakukannya diskri-minasi jenis kelamin dalam pembayaran”.
“Comparable worth, kebijakan nilai kesepadanan : bahwa wanita akan menerima gaji yang sama untuk pekerjaan secara tradisional bagi wanita (sekretaris), seperti juga yang diterima pria untuk pekerjaan secara tradi- sional bagi pria (mekanik)”.
 
-         3. Occupational safety and health.
 Masalah keselamatan dan kesehatan para pekerja, telah diatur dalam undang-undang Occupational  Safety and Health Admi- nistration Act (OSHA), tahun 1970, yang mencakup semua perusahaan dengan satu atau lebih karyawan.”
OSHA, menetapkan sejumlah pedoman dalam dua bidang :
1. Melindungi keselamatan karyawan dengan menghilangkan kondisi bekerja yang tidak aman (mesin-mesin, tangga-tangga).
2. Melindungi kesehatan para pekerja dari akibat bekerja dengan hal-hal yang berbahaya bagi kesehatan (suara yang berlebihan, bahan kimia yang menyebabkan kanker).

         -   4. Employment at will.
“Prinsip, sering dimodifikasi oleh keputusan perundangan dan pengadil- an, bahwa organisasi harus dapat mempertahankan atau memecat karya-wan sesuai dengan kebijakan mereka”.
Contoh, seorang pekerja yang dipecat karena ia menolak suatu transfer ke tempat lain, akan dipekerjakan kembali dengan back pay, setelah pengadilan memutuskan bahwa pemecatan itu tidak adil.
  



4. Employee Relations
Kerangka hubungan kerja keryawan dan manajemen terdiri dari 3 aktor (pemeran) utama  :
1.  Para pekerja dan wakil-wakil mereka (pengurus)
2. Para manajemen (manajer)
3. Wakil-wakil pemerinta dalam bidang legislative, yudi- katif,  dan eksekutif.

Sifat dasar serikat karyawan.
Serikat karyawan (labor union atau trade union), adalah organisasi para pekerja yang dibentuk untuk mempro- mosikan pendapat, melindungi,dan memperbaiki, mela- lui kegiatan kolektip, kepentingan-kepentingan social, ekonomi, dan politik para anggotanya.
                   
Tipe-tipe serikat karyawan  :
1. Craft unions
2. Industrial unions
3. Mixed unions

Struktur serikat karyawan  :
. Local unions
. National unions

Industrial Relations,
“secara ringkas menangani masalah-masalah yang timbul
sebagai akibat adanya hubungan antara karyawan individu atau serikat karyawan dengan pihak manajemen, baik se- belum terjadi ikatan kerja maupun sudah ada ikatan kerja.

Colective bargaining, “suatu proses dimana para wakil (re- presentatif) dua kelompok bertemu dan bermaksud untuk negosiasi suatu perjanjian yang mengatur hubungan kedua pihak di waktu yang akan datang. (perundingan tradisional dan integrative).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar