Senin, 22 Agustus 2011

“KOMPETENSI SDM UKM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA UKM DI SURABAYA”



Oleh:

Drs. Ec. I.D.K.R.  Ardiana, MM.
Dra. Ec. I.A. Brahmayanti, MM
Drs. Subaedi MA,  MBA.

Abstract

The aim of this research were To know how is the human resourch competence of Small-Medium scale enterprenuer in Surabaya and how their competence affected to their busniness performance Partially or Simultaneously.
The Research methods used Decriptive exploratives. And the competence Variable was described as three indicators which were Knowledge, Skill dan ability. To answer the research problems and test of
hypothesis the researcher was used the statistics analysis with software SPSS, especially used the correlation analysis, regression, F-test dan t-test. Sample respondent used in this research was 150 respondens come from Small-Medium Scale Entrepreneur which clustered by Dinas Koperasi Surabaya, and it was choosed by purposive sampling based on some criterias.
The result of this research were as follows: The competence of human resourch Small-Medium Scale enterprenuer was in fare categories, it is recommended to increase  to be more competence enhance increasing their business performance globally. Furthermore, the hypothesis was accepted because regarding the result of F-test and t-test show that the Human Resource Competence of Small-Medium Scale enterprineur was Significantly affected to the their business performance partially and simultaniusly its mean that the increasing in human resourch competence will be increase the business performance, eventhough ability variable was most dominanly affected to the business performance.

Key word : Knowledge, Skill, Ability dan Business Performance






1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Usaha kecil dan mengengah (UKM) merupakan kelompok usaha yang paling dapat bertahan ketika krisis ekonomi melanda negeri ini. Perkembangan jumlah unit usaha kecil menengah yang terus meningkat, tentunya akan dapat  membuka lapangan kerja yang besar. Namun demikian usaha kecil ini masih dipandang sebagai usaha yang lemah kinerjanya.

Usaha Kecil Menengah (UKM) saat ini memiliki peran yang sangat besar terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi nasional, hal ini terlihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survei dan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UKM terhadap PDB

Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survei dan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UKM terhadap PDB (tanpa migas) pada Tahun 1997 tercatat sebesar 62,71 persen dan pada Tahun 2002 kontribusinya meningkat menjadi 63,89 persen. Perbandingan komposisi PDB menurut kelompok usaha pada Tahun 1997 dan 2003  (Hafsah, 2004)
Hal ini mendapatkan perhatian dari pengamat ekonomi di Indonesia, dan bahkan ekonomi kerakyatan dan instansi-intansi pemerintah serta semua pihak yang mempunyai kepedulian atas kelangsungan ekonomi kerakyatan, setelah mengalami kegagalan terhadap system ekonomi konglomerasi pada waktu krisis moneter di Indonesia. Sehingga  saat ini perhatian menjadi lebih terfokus pada para pengusaha kecil, menengah dan koperasi yang ternyata mampu menunjukkan eksistensinya dengan tetap survive dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam dunia usaha.
UKM menjadi tumpuan bagi 99,45 % tenaga kerja di Indonesia selama periode 2000-2003, UKM ternyata mampu membuka lapangan kerja baru bagi 9,6 juta orang, sementara usaha besar hanya mampu membuka lapangan kerja baru bagi 55.760 orang. Selain itu konstribusi UKM terhadap eksport non migas nasional  sebesar 19,9%. Denga demikian bahwa pertumbuhan UKM di Indonesia sangatlah diperlukan.
Dengan demikian Usaha kecil dan menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan  pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi  dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya. Ketersediaan bahan baku lokal bagi industri kecil  dan menengah  merupakan keunggulan tersendiri  yang memungkinkan dapat beroperasi secara efisien. Pada sisi lain modal kerja yang dibutuhkan relative kecil, sehingga memberi peluang kepada masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha untuk mendirikan unit-unit usaha dengan kadar kecanggihan tehnik produksi yang terjangkau. Dalam batas-batas tertentu kegiatan industri kecil dan menengah dapat mengurangi sebagian beban import sehingga dalam kerangka strategis, hal ini dapat menghemat devisa.
Selaras dengan program pembangunan ekonomi pemerintah indonesia, dimana titik tolak diarahkan pada peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi rakyat, maka diperkirakan Indonesia memerlukan tambahan sekitar 20 juta unit usaha baru di luar sektor pertanian, dalam 15 tahun mendatang dalam rangka meningkatkan daya dukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi penduduk Indonesia. Hal ini berarti harus menumbuh-kembangkan 1,3 juta unit usaha baru di Indonesia setiap tahunnya, padahal infrastruktur untuk mewujudkannya relatif sangat terbatas. Untuk periode tahun 2005 - 2009 dicanangkan untuk menumbuhkan 6 juta unit usaha UMKM baru di Indonesia. Pengembangan wirausaha baru terkait dengan upaya menumbuhkan lingkungan usaha yang kondusif, menumbuhkan kemauan masyarakat untuk berwirausaha, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berwirausaha.
Namun demikian pengembangan UKM harus disertai dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam berbagai aspek. Salah satu hasil survei menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pengusaha UKM di Indonesia adalah SLTA (44,1 persen), D-3 (7,4 persen), dan S-1 (17,9 persen) dan sisanya di bawah SLTA. Fakta ini sebenarnya menepis pandangan bahwa pendidikan UKM di Indonesia relatif rendah. Namun peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan terutama di bidang kompetensi SDM seperti knowledge, skill dan ability serta attitude dalam berwirausaha. Pengembangan SDM harus dilakukan tidak hanya kepada UKM sebagai pemilik usaha, tetapi juga para pekerjanya. Semangat kewirausahaan dan peningkatan produktivitas yang didukung pengembangan teknologi menjadi penting dalam fokus penguatan SDM. Di sisi lain, penggunaan teknologi makin penting mengingat 60 persen proses produksi UMKM masih dilakukan secara sederhana. Ini mengindikasikan bahwa penguasaan IPTEKS dan keahlian pemasaran oleh SDM UKM masih sangat  terbatas.
Berdasarkan analisa kondisi di atas maka Pengembangan Kompetensi Sumberdaya Manusia UKM harus diperhatikan, sehingga mampu menciptakan  tenaga kerja Wirausaha yang dapat bersaing secara terbuka di pasar global. Disamping itu peningkatan SDM koperasi juga sangat diperlukan mengingat perkembangan UKM tidak lepas dari peran serta lembaga koperasi yang selalu memberikan pinjaman modal, teknisi dan memfasilitasi jaringan bisnis dalam pengadaan bahan baku dan pemasaran hasil produk UKM.
Pelaksanaan pengembangan Kompetensi SDM UKM diperlukan data kongkrit bagaimana profil Kompetensi SDM UKM yang kita miliki saat ini dan apakah ada pengaruhnya terhadap kinerja. Oleh karena itu untuk memenuhi data dan informasi konkrit  tersebut perlu dilakukan kajian yang mendalam melalui suatu penelitian di bidang ini.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Sampai seberapa tingkat kompetensi yang terdiri dari Knowledge, Skill dan Ability  yang dimiliki SDM UKM di Kota Surabaya?
2.      Apakah Kompetensi yang dimiliki SDM UKM mempengaruhi kinerja UKM di Kota Surabaya?.
3.      Dari beberapa variabel Kompetensi SDM UKM di atas, variabel mana yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja UKM ?.

Bagi yang memerlukan hasil penelitian ini selengkapnya, silahkan hubungi, email;  idkr08@yahoo.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar