Sabtu, 25 Desember 2010

Sekilas Wisata Relegi dan Tempat Ibadah Ummat Hindu Di Singapore

Disunting oleh : IDKR Ardiana

 

Menangkap Surya


Sri Thandayuthapani Temple, juga dikenal sebagai Chettiar Hindu Temple, adalah salah satu monumen terpenting komunitas Hindu Singapura. Dibangun pada tahun 1859 dan dibangun ulang pada tahun 1983, aspek unik dari kuil India Selatan ini adalah pada atapnya, dengan 48 panel kaca yang diukir untuk menangkap sinar surya yang terbit dan terbenam.



Didedikasikan bagi Lord Subramaniam (Lord Muruga) yang memiliki enam wajah, ini adalah tempat yang Anda harus kunjungi jika Anda ingin menghadiri prosesi tahunan Thaipusam. Pada hari festival tersebut, umat Hindu mencukur kepala mereka dan melakukan ziarah di sepanjang rute yang ditetapkan sambil terlibat dalam berbagai tindakan pengabdian, sambil membawa berbagai jenis kavadi (beban). Misalnya akan membawa sepanci susu, tetapi penyiksaan tubuh dengan menusuk kulit, lidah, atau pipi dengan penusuk daging juga lazim tanda keimanan mereka kepada agama. 

Kuil Hindu Tertua di Singapura


Singgahlah sejenak di Kuil Sri Mariamman Temple, kuil Hindu tertua di Singapura yang berasal sejak tahun 1827. Terletak di Chinatown, kuil ini dahulu bernama Mariamman Kovil atau Kling Street Temple ketika dibangun oleh para imigran dari wilayah Nagapatnam dan Cuddalore di India Selatan.



Kuil ini didedikasikan bagi Dewi Mariamman, yang dikenal atas kekuatannya untuk menyembuhkan penyakit dan wabah. Ketika Anda berada di sini, perhatikanlah gopuram (menara gapura) yang agung, yang ditutupi dengan pahatan dewa dan dewi serta makhluk-makhluk mitologi, menjadikannya suatu bangunan bersejarah yang mudah dikenali oleh berbagai generasi umat Hindu dan warga Singapura.

Selama masa kolonial, kuil ini berfungsi sebagai pusat kegiatan komunitas dan bertindak sebagai Tempat Pencatatan Pernikahan bagi umat Hindu ketika hanya pendeta kuil tersebut yang berhak mengadakan upacara pernikahan Hindu. Theemithi  (upacara berjalan di atas api), salah satu festival utama yang dirayakan di kuil ini, diadakan setiap tahun pada sekitar bulan Oktober dan November.

Memadukan arsitektur Oriental dan Chola


Dibangun pada pertengahan abad ke-19, Sri Senpaga Vinayagar Temple dibangun ulang dan disucikan pada tahun 2003. Sepasang Dwarapalaka (penjaga gerbang yang merupakan separuh dewa) mengapit menara masuk Rajagopuram, yang menampilkan arsitektur bergaya Chola. Kaum Chola merupakan pembangun kuil terbesar dalam sejarah India. 


Jangan lupa untuk melepaskan sepatu dan kaus kaki Anda ketika memasuki aula utama. Di sini Anda akan melihat berbagai mural berwarna yang menggambarkan berbagai kisah Lord Vinayagar sejak lahir sampai menikah, serta empat pilar granit yang menampilkan pahatan 32 bentuk berbeda Lord Vinayagar. Ke-32 bentuk Lord Vinayagar ini hanya terdapat di kuil ini dan tidak terdapat di kuil Vinayagar yang lain di manapun, bahkan di India.

Dewi Pelindung


Datanglah ke salah satu kuil tertua di Singapura, Veeramakaliamman Temple, yang dibangun oleh para perintis India yang datang untuk bekerja dan tinggal di kota ini. Anda akan melihat gambar-gambar Dewi Sri Veeramakaliamman, sang dewi utama di kuil ini.

Dikenal sebagai penghancur keburukan, keberadaan sang dewi menjawab kebutuhan penting para migran awal untuk merasa aman di tanah baru. Konon, selama Perang Dunia II ketika terjadi banyak serangan udara, banyak orang yang berlindung di kuil ini. Kuil ini dan orang-orang yang berada di dalamnya lolos dari pengeboman tanpa cedera.


Rekonstruksi besar terhadap kuil ini pada 1980-an menambahkan menara gapura yang khas, delapan kubah induk, dan beberapa kubah lain, yang menjadikan kuil ini salah satu pemandangan paling spektakuler di Singapura.

Sumber Bacaan : http://www.YourSingapore.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar