ORGANISASI (LEMBAGA) MERUPAKAN SEBAGAI SUATU BUDAYA, DIMANA ADA SUATU SISTEM DARI MAKNA YANG DIANUT BERSAMA DI KALANGAN PARA ANGGOTA ORGANISASI ITU
PADA ERA TERDAHULU, ORGANISASI-OGANISASI SEBAGIAN BESAR SEMATA-MATA DIBAYANGKAN SEBAGAI ALAT YANG RASIONAL UNTUK MENGKOORDINASI DAN MENGENDALIKAN SEKELOMPOK ORANG (SEPERTI ADANYA TINGKATAN SECARA VERTIKAL, ADANYA DEPARTEMEN/UNIT/DIVISI, ADANYA HUBUNGAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB, DAN SEBAGAINYA).
NAMUN DI ERA MODERNISASI DAN TERBUKANYA SECARA LUAS ARUS INFORMASI, MAKA ORGANISASI BUKAN HANYA SEKEDAR ALAT, TETAPI LEBIH JAUH DARI ITU (ORGANISASI JUGA MEMPUNYAI KEPRI- BADIAN PERSIS SEPERTI INDIVIDU), SEPERTI BISA TEGAR/ FELSIBEL, TIDAK RAMAH/MENDUKUNG, INNOVATIF/KONSERVATIF.
BERDASARKAN FENOMENA INI, PARA TEORITISI ORGANISASI TELAH MENYADARI BAHWA BETAPA PENTINGNYA PERAN YANG DIMAINKAN OLEH BUDAYA, DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI.
‘ASAL –USUL BUDAYA, SEBAGAI SUATU VARIABEL INDEPENDEN YANG MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU SESEORANG KARYAWAN.
BILA SUATU ORGANISASI MENJADI TERLEMBAGA, MAKA ORGANISASI ITU MEMILIKI KEHIDUPANNYA SENDIRI TERLEPAS DARI PARA PENDIRINYA ATAU SIAPAPUN ANGGOTANYA.
DISAMPING ITU BILA ORGANISASI MEJADI TERLEMBAGA, MAKA ORGANISASI ITU DIHARGAI UNTUK DIRINYA, TIDAK SEKEDAR UNTUK BARANG / JASA YANG DIHASILKAN, KARENA ORGANISASI ITU MEMPEROLEH KEABADIAN (IMORTALITAS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar